Bayangkan Anda akan meluncurkan program pelatihan digital untuk mengatasi kesenjangan keterampilan di perusahaan Anda. Anda berencana untuk meluncurkan program Efektivitas Pelatihan Modern tersebut selama periode enam bulan, dengan akses ke video pelatihan daring dan modul yang dapat dipelajari sendiri bagi karyawan Anda.

Baca juga : Pelatihan Inhouse Untuk prestasi 

Setelah semua kerja keras itu, apakah Anda akan menepuk-nepuk tangan dan tidak pernah menoleh ke belakang? Atau Anda hanya akan berharap yang terbaik? Saya rasa tidak keduanya. Sebaliknya, Anda ingin memastikan inisiatif pembelajaran dan pengembangan (L&D) Anda sukses besar.

Mengukur efektivitas pelatihan memerlukan strategi yang terfokus. Tanpa strategi tersebut, Anda mungkin menerapkan kursus yang tidak memberikan dampak positif bagi karyawan atau laba bisnis Anda.

Namun, mengetahui cara mengukur efektivitas pelatihan memberi Anda peta jalan yang jelas untuk mengevaluasi inisiatif L&D Anda. Umpan balik yang Anda dapatkan membantu Anda membuat keputusan berdasarkan data tentang program mendatang, yang akan terus meningkatkan pelatihan inhouse training di jakarta yang Anda tawarkan kepada karyawan. Anda juga akan memiliki jawaban yang tepat saat seorang eksekutif atau pemangku kepentingan lain bertanya bagaimana pelatihan perusahaan menghasilkan peningkatan kinerja bisnis.

Kini Anda memiliki gambaran umum tentang pengukuran efektivitas pelatihan. Mari kita bahas berbagai cara untuk menilai hasil pembelajaran dan nilai keseluruhan dari upaya pelatihan Anda.

Apa itu efektivitas pelatihan?

Efektivitas pelatihan mengacu pada kualitas program pelatihan dan dampaknya terhadap karyawan, tim, dan organisasi. Pada dasarnya, ini adalah cara untuk mengukur apakah inisiatif pembelajaran telah menghasilkan hasil yang sukses.

Biasanya, Anda dapat mengevaluasi efektivitas pelatihan melalui berbagai cara, seperti:

• penilaian pra dan pasca pelatihan
• metrik kinerja
• Pengembalian Investasi (ROI)

Namun, efektivitas pelatihan bukan hanya permainan angka. Anda juga perlu mempertimbangkan hasil yang tidak berwujud, seperti:

• survei dan umpan balik
• implementasi keterampilan yang diperoleh
• perubahan perilaku

Mengukur efektivitas merupakan aspek penting dari inisiatif L&D Anda, bukan? Tetapi mengapa?

Mengapa penting untuk mengukur efektivitas pelatihan?

Pelatihan merupakan investasi yang signifikan bagi banyak bisnis. Menurut laporan terbaru oleh Association for Talent Development, rata-rata perusahaan menghabiskan $1.280 per karyawan untuk pembelajaran di tempat kerja . Terlepas dari apakah Anda menghabiskan lebih banyak atau lebih sedikit dari rata-rata tersebut, masuk akal jika Anda ingin memastikan bahwa Anda memperoleh laba yang substansial atas investasi pelatihan Anda.

Jika Anda mengukur efektivitas pelatihan secara konsisten, hal tersebut dapat memberikan banyak keuntungan bagi inisiatif L&D Anda. Mengukur efektivitas pelatihan dapat memberikan manfaat berikut bagi program pelatihan dan pengembangan karyawan Anda.

1. Meningkatkan ROI

Apakah tim pimpinan perusahaan Anda khawatir tentang investasi uang dalam L&D? Membagikan ROI suatu program dapat dengan cepat membungkam para peragu di organisasi Anda. Namun, untuk melakukannya, Anda harus memiliki data untuk membuktikan efektivitas pelatihan organisasi.

Metrik seperti penjualan, laba, dan pendapatan semuanya dapat menunjukkan ROI suatu program, tetapi itu bukanlah satu-satunya standar pengukuran. Metrik lain, seperti perubahan perilaku dan peningkatan kinerja, juga dapat menunjukkan ROI yang kuat untuk pelatihan yang diberikan.

Bila Anda mengetahui ROI, Anda dapat menggunakan informasi ini untuk mendorong keterlibatan dari para eksekutif dan direktur tentang nilai pelatihan karyawan. Lebih dari itu, Anda juga dapat menggunakan metrik ROI untuk mengadvokasi investasi berkelanjutan dalam pengembangan karyawan. Anda dapat menggunakan data ini untuk membenarkan penggunaan waktu, sumber daya, dan uang untuk inisiatif pelatihan di masa mendatang.

2. Optimasi sumber daya

Program pelatihan memang sangat penting bagi karyawan dan perusahaan. Namun, pelatihan yang tidak efisien pada akhirnya berarti pemborosan sumber daya. Dua contoh penting:

Waktu:  Mengalokasikan waktu untuk pelatihan berarti berkurangnya kapasitas untuk kegiatan inti. Hal ini berlaku bagi siapa pun yang membuat pelatihan, dan juga yang mengikutinya. Jadi, jika pelatihan tidak relevan atau tidak menjawab kebutuhan pembelajaran, hal itu dapat menghambat produktivitas.

Uang:  Berinvestasi dalam LMS terbaik untuk pelatihan karyawan sangatlah penting. Hal ini dapat membuat atau menghancurkan upaya pelatihan Anda. Tanpa alat yang tepat, mustahil untuk mendapatkan persetujuan anggaran, pemangku kepentingan, dan karyawan.

3. Peningkatan program pelatihan di masa mendatang

Misalnya, Anda menerapkan program pelatihan layanan pelanggan dan memilih untuk mengukur efektivitasnya dengan membandingkan skor kepuasan pelanggan sebelum dan sesudah pelatihan selesai.

Jika skor pasca-pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan, maka Anda tahu bahwa usaha Anda telah membuahkan hasil. Ini adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa dengan mereplikasi program tersebut ke karyawan, tim, atau departemen lain, Anda dapat mencapai tingkat keberhasilan yang sama.

Di sisi lain, jika skor menunjukkan sedikit atau tidak ada peningkatan, Anda dapat mengevaluasi mengapa program tersebut tidak memberikan hasil yang diharapkan. Mungkin peserta pelatihan tidak memiliki cukup waktu untuk berlatih berinteraksi dalam lingkungan simulasi. Atau kontennya tidak cukup menarik dan partisipasinya rendah. Apa pun alasannya, Anda dapat melakukan penyesuaian pada program tersebut untuk memastikan keberhasilan di masa mendatang.

Mengevaluasi efektivitas pelatihan dapat menunjukkan apa yang Anda lakukan dengan benar dan bagian mana yang perlu ditingkatkan. Saat mengukur efektivitas suatu program, Anda dapat meninjau data dan umpan balik untuk melakukan penyesuaian di masa mendatang.

4. Peningkatan kinerja dan produktivitas

Pada akhirnya, apakah pelatihan itu efektif bergantung pada satu pertanyaan inti: apakah karyawan telah memperoleh manfaat darinya?

Dengan mengukur efektivitas pelatihan, Anda dapat mengetahui apakah program pelatihan telah meningkatkan keterampilan dan kinerja karyawan. Pelatihan yang relevan dan berkualitas tinggi dapat memberdayakan karyawan Anda dengan perangkat yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan unggul.

Hal ini juga dapat membantu karyawan tidak hanya untuk naik pangkat, tetapi juga dapat memperluas wawasan mereka dengan adanya perubahan lateral dalam organisasi. Bagi perusahaan, hal ini berarti membangun tenaga kerja yang lebih kuat dan lebih beragam.

5. Kepuasan dan retensi karyawan

Bila karyawan mendapatkan pelatihan yang tepat untuk berkembang dalam peran mereka, hal itu dapat berdampak luas pada bisnis. Hal itu tidak hanya dapat meningkatkan kepuasan kerja dan moral di tempat kerja, tetapi juga dapat berkontribusi pada laba yang lebih baik.

Riset Gallup menunjukkan bahwa ketika organisasi berinvestasi secara strategis dalam pengembangan karyawan, mereka melaporkan peningkatan keuntungan sebesar 11%. Ditambah lagi, perusahaan-perusahaan tersebut dua kali lebih mungkin mempertahankan karyawannya, yang menghasilkan penghematan biaya yang signifikan terkait dengan perekrutan, penerimaan karyawan, dan orientasi karyawan.

Dengan strategi yang tepat, Anda dapat mengukur efektivitas pelatihan bagi karyawan dan organisasi. Dengan data ini, Anda dapat menentukan cara terbaik untuk menyediakan program pelatihan yang efektif yang dapat berkontribusi pada keberhasilan organisasi melalui pertumbuhan karyawan dan bisnis.

Jika Anda belum memiliki cara untuk menilai efektivitas pelatihan, gunakan kiat dan strategi ini untuk membuat kerangka kerja yang solid. Anda dapat menyesuaikan pelatihan dan evaluasinya seiring berjalannya waktu, tergantung pada kebutuhan dan hasil yang diinginkan. Dengan bergabung bersama kami di binus center, kami akan memahami kebutuhan anda mengenai apa yang anda inginkan dan hasil yang ingin anda capai.